damai9 – “Tak kenal maka tak sayang” itulah pepatah yang sering kita dengar selama ini dalam hal apapun yang menyangkut tentang kegemaran terhadap sesuatu yang apabila belum mengetahuinya secara pasti atau bisa dibilang belum merasakan nikmatnya apa yang belum pernah dimiliknya maka tidak mustahil tidak akan bisa merasakan indahnya hal tersebut secara maksimal dengan sepenuh hati.
Sebagai contoh ketika kita melihat seseorang, katakan saja seorang perempunan cantik bagi seorang laki-laki ataupun sebaliknya seorang laki-laki ganteng bagi seorang perempunan. Pada kesan pertama hampir bisa dibilang pastilah setiap yang melihatnya ada perasaan untuk bisa memilikinya (kesan pertama.. !), gemana enggak begitu ? orangnya cantik, tinggi semampai, putih, kaya, pokoknya tidak malu-maluin untuk diajak kondangan dah… heheheheh….. Okelah anggap saja hal itu terjadi dan sempat terjadi proses berkenalan dan kemudian “jadian” kata anak sekarang…. Tidak lama kemudian baru berjalan hanya sekitar 2-3 bulanan terjadi gesekan dan akhirnya terjadi perubahan sikap yang dialami oleh pasangan pacaran tersebut, kata si laki-laki ketika ditanya oleh seseorang, “Kenapa emang udah ga jalan bareng ma dia lagi ?” jawab si laki-laki, “Cantik sih cantik, tapi kalo ngeselin, materai minta ampun, jorok, kasar, ga sopan dan masih banyak lagi jeleknya dah!, jadi males gue…” itulah penggalan pendapat karena hanya menilai seseorang dari kesan pertamanya saja.
Berbeda dengan kisah lainnya, seorang lelaki ketemu dengan seorang perempuan yang secara fisik biasa-biasa saja, cantik nilai 6,5 dah, putih enggak, kaya enggak… wong yang kaya emak sama bapaknya… hahaha, badan tinggi semampai juga kagak, kata si laki-laki ketika ditanya seseorang, jawabnya, “Jalan sama cewe beginian, gemana ntar komentar temen-temen gue….? tengsin gue, ogah ah….!”
Singkat cerita, sekalipun komentar si laki2 tersebut demikian, namun karena sering melihat, secara tidak sadar sering memantau dari jauh… dan terkadang terngiang-ngiang, “Kenapa gue kepikiran dia ya ?” tanya si laki-laki dalam hati, kemudian si laki2 tersebut bisa menilai, ooooh ternyata orangnya sopan banget, menghargai orang, sederhana, rajin ibadah, tidak sombong… (apa yang mau di sombongin, lha wong ga cakep… hahaha) sayang sama anak-anak, hormat sama orang tua, akhirnya si laki2 ini memutuskan, “Biarin dah ga cekep-cakep amat yang penting “baik hati dan tidak sombong” itupun juga pepatah yang sering kita dengar tentang kesederhanaan. Selanjutnya si laki2 malanjutkan hubungannya dengan perempuan yang sederhana ini berkat sering berkomunikasi dan sedikit-banyak sudah mengenal kepribadiannya.
Wal hasil, apa sih kaitannya dengan dunia kicau mania dengan pepatah dan judul diatas ?
OK ! relevansi adalah, sebagaimana pada artikel yang pernah saya tuliskan tentang burung pleci terdahulu, jika berminat silahkan baca Peminat Pleci Semakin Ramai, Berakibat Harga Pleci Makin Mahal. Artinya apa ? pleci memang burung kecil, harga bahannya pun sangatlah terjangkau bahkan bisa dibilang sangat murah jika dibandingkan dengan burung ukuran kecil lainnya seperti Sanger, Blackthroat, Mozambik, dan burung kecil lainnya, tetapi perlu diingat bukan berati pleci adalah burung murahan loh… ! coba baca artikel ini Pleci Ditawar Rp 45 Juta
Seorang kawan yang dulu sangat anti dengan pleci, seiring dengan ramainya pleci dimana-mana, dan ketika sempat survey ke pasar burung di Pasar Kebayoran Lama, hampir semua stand penjual burung menyediakan 1 kandang ukuran sedang yang berisi sekitar 10-20 ekor burung pleci, artinye pleci memang saat ini sedang Cetar Membahana, apalagi jika kita lihat kontes pleci dimana-mana, harga pleci juga semakin tinggi, dan enaknya lagi jika kondisi burung sudah jadi, (buka paruh, ngalas, ngerol) harganya bisa selangit, alasan itulah yang menyebabkan kawan saya tersebut berpindah secara total ke perawatan burung pleci, dan saat ini justru malah banyakan dia burung pleci yang dimilikinya dibandingkan dengan kawannya yang dulu sempat dikomentarinya. Nah begitulah sedikit kisah tentang pleci, yang memang apabila tidak kenal dengan bagaimana nikmatnya memelihara pleci maka tidak akan merasakan indahnya memelihara pleci, karena jika sudah ketemu dengan yang namanya pleci apalagi sudah rajin dan gacor sangatlah indah dan membuat hati nayaman dan damai, karena memang semboyan dari kebanyakan penggemar pleci (Pleci mania) adalah kebersamaan, dan lebih dari itu yang terpenting adalah nilai silaturrahim bagi sesama pleci mania pada khusunya dan untuk seluruh kicau mania pada umumnya.
Mungkin Anda berminat membaca .....
Mungkin Anda berminat membaca .....
Demikian dan semoga bermanfaat.
Salam damai9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar