Rabu, 21 Mei 2014

MENGAPA KUTILANG MENURUT KEBANYAKAN PENDAPAT DIANGGAP SEBAGAI BURUNG "HAMA" ? APAKAH ADA YANG SALAH ?

damai9 - Hanya sebagian kecil saja pecinta burung yang memiliki burung kutilang dan biasanya pemiliknya adalah; pertama, orang yang tidak tahu persis tentang burung sehingga yang penting ikut-ikutan bisa punya burung yang bisa ngoceh, apalagi kutilang memang rajin ngoceh sekalipun pada dasarnya si pemiliknya tidak sadar kalo burung miliknya (kutilang) menurut anggapan sebagaian besar kicau mania adalah merupakan burung yang dianggap sebagai hama (perusak suara) burung-burung lain. Seperti misalnya, Murai Batu yang sudah gacor harganya diatas 3 jutaan, namun karena ada isian suara kutilangnya biasanya dan menurut pengalaman kawan harganya menjadi turun tidak sesuai perkiraan, dan yang kedua, ada unsur kesengajaan oleh si pemiliknya karena rasa iri kepada tetangganya yang memiliki burung yang bagus-bagus, namun yang kedua ini semoga tidak terjadi pada diri kita.  

Memang sih, burung kutilang bukan merupakan burung unggulan baik untuk sekedar pelihaaraan apalagi untuk lomba atau kontes burung kicauan, sepertinya untuk saat ini belum dikategorikan apalagi dengan harganya yang sangat relatif terjangkau, namun tidak ada salahnya jika kita juga memelihara burung tersebut untuk tambahan koleksi di rumah kita. Namun yang membuat kita heran ! “Mengapa Kutilang harus disebut sebagai burung hama ?”

Ada satu kisah menarik yang ingin saya sharekan di sini tentang murai batu yang terdapat isian kutilang.

Berdasarkan pengalaman seoarang kicaumania yang bercerita, ada tetangganya punya burung kutilang sudah rajin berkicau (gacor) sedangkan tetangganya yang lain yang punya murai batu yang kebetulan rumahnya berdekatan dengan pemilik kutilang, lama-kelamaan murai batunya bisa menirukan suara kutilang dan akhirnya ada isian suara kutilang. Pada suatu ketika murai batu diikutkan lomba, namun karena ada suara kutilang nilainya menjadi berkurang menurut penilaian Si Juri. Akhirnya murai batunya dilelang dan harganya yang semula lumayan mahal manjadi murah karena ada isian kutilang.

Dan ada cerita lain dengan  kisah yang hampir sama dengan kisah diatas, langkah yang ditempuh oleh pemilik murai batu, membeli kutilang dari pemiliknya dan kemudian dilepasnya atau diberikan kepada orang lain agar tidak terdengar lagi suara kutilang yang bisa merusak kicauan murai batu miliknya.

Sebenarnya apa yang salah dengan suara kutilang dalam murai batu tersebut? apakah karena kutilang murah? ataukah mungkin itu hanya karena sekedar penilaian juri saja? ataukah ada hal lain… ?

ARTIKEL LAINNYA:



Semoga bermanfaat
Salam damai9